nama : Dwi Handayani

npm : 12111220

SHIFT PARADIGM


                Manusia memiliki kerangka berfikir masing-masing yang menjadi landasan mereka untuk berfikir, berbicara, dan bertindak. Manusia juga memilki pola dalam pemikiran mereka untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Pola pikir manusia akan selalu berubah sesuai dengan bertambah dewasanya pemikiran mereka dalam menghadapi masalah dan rasa keingintahuan manusia mengenai suatu hal yang mereka anggap baru. Karena semakin bertambah usia manusia, maka semakin rumit pula masalah baru yang akan mereka hadapi.
            Tuhan memberikan akal kepada manusia agar mereka dapat berfikir untuk membedakan mana sesuatu yang salah dan mana itu yang benar. Karena akal, manusia dapat berfikir. Karena berfikir, manusia akan selalu belajar untuk membedakan mana yang di anggap pantas menjadi kebenaran dan mana yang harus semestinya di anggap salah. Karena belajar itulah pola pikir manusia akan terus berkembang dari pengalaman yang mereka dapat untuk memecahkan masalah itu.
Pola pikir anak kecil dengan pola pikir orang dewasa pastilah berbeda. Pola pikir anak SD, SMP, SMA sudah tentu berbeda, apalagi pola pikir yang dimiliki oleh mahasiswa, yang artinya sudah maha, sudah tinggi tingkat berfikirnya di bandingkan dengan siswa. Dari siswa menjadi mahasiswa pastilah membutuhkan perubahan pola pikir, karena keadaannya sudah berbeda, masalah sudah lain, tanggung jawab lebih besar dan perlu pemikiran yang lebih untuk semua itu.
Perubahan pola pikir atau yang biasa di kenal dengan istilah The Shift Paradigm sangatlah penting. Karena zaman semakin berkembang, permasalahan semakin banyak maka manusia harus memiliki pola pikir yang tinggi untuk bisa mengimbangi perkembangan zaman, sehingga dapat menjawab permasalahan-permasalahan yang ada di dunia. Dengan perubahan pola pikir manusia akan menjadi dewasa, mereka tidak akan tertinggal oleh zaman apalagi terpuruk dalam suatu permasalahan. Jadi sangat di butuhkan sekali suatu pemikiran yang mampu melawan suatu permasalahan sehingga di temukan solusi dari permasalahan itu.

            Manusia juga selalu ingin tahu dari keingin tahuannya tersebut akan sering timbul pertanyaan di dalam otaknya , yang membuat cara berfikir seseorang itu berubah-ubah. Dan cara berfikir orang itu berbeda-beda tergantung pada diri masing-masing. Oleh sebab itu kita harus mengetahui bagaimana cara mengubah pola fikir kita menjadi ke arah yang positif.
            Istilah The Shift Paradigm adalah bahasa inggris. Jika di terjemahkan kedalam bahasa indonesia, kata Shift memiliki arti “perubahan”. Dan kata paradigm berarti “paradigma”. Paradigma dalam kamus bahasa indonesia berarti pola pikir. Jadi The Shift Paradigm artinya Perubahan Pola Pikir.


Pengertian paradigma menurut kamus filsafat adalah :
1. Cara memandang sesuatu.
2. Model, pola, ideal dalam ilmu pengetahuan. Dari model-model ini fenomena dipandang dan dijelaskan.
3. Totalitas premis-premis teoritis dan metodologis yang menentukan dan menentukan atau mendefinisikan suatu study ilmiah kongkrit dan ini melekat di dalam praktek ilmiah pada tahap tertentu.
4. Dasar untuk menyeleksi problem-problem dan pola untuk memecahkan problem-problem riset.

Thomas Kuhn menggunakan paradigma dalam dua pengertian.
·         Di satu pihak paradigma berarti keseluruan konstelasi kepercayaan, nilai, teknik yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakat ilmiah tertentu.
·         Di pihak lain paradigma menunjukan sejenis unsur dalam konstelasi itu dan pemecahan teka-teki yang kongkrit yang jika digunakan sebagai model, pola, atau contoh dapat menggantikan kaidah-kaidah yang eksplisit sebagai dasar bagi pemecahan permasalahan dan teka-teki normal sains yang masih tersisa. Paradigma merupakan suatu keputusan yudikatif dalam hukum yang tidak tertulis.
Secara singkat pengertian pradigma adalah Keseluruhan konstelasi kepercayaan, nilai dan teknik yang dimiliki suatu komunitas ilmiah dalam memandang sesuatu (fenomena). Paradigma membantu merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, persoalan apa yang harus dijawab dan aturan apa yang harus diikuti dalam menginterpretasikan jawaban yang diperoleh.
Setiap orang memang mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam menterjemahkan suatu hal atau peristiwa. Dan adalah menjadi hak semua orang untuk menilai segala sesuatu, entah itu dari sudut pandang yang positif atau negatif. Karena pola pikir setiap orang sangatlah beragam, dan juga mempunyai sudut pandang yang bisa dibilang memang unik.
Sadar atau tidak, pola pikir membentuk kepribadian yang sangat unik dalam hidup manusia. hal ini terutama terlihat dalam pola kita menentukan cita-cita, impian dan tujuan hidup. banyak dari kita ditanamkan hal ini sejak kita masih kecil. sekolah yang baik, lulus kuliah dengan IP tinggi, mendapat pekerjaan yang aman dan bergaji tinggi, menikah dan hidup enak.
Setiap manusia pasti memiliki pola pikir dan cara pandang tentang segala hal, karena pada setiap manusia dilengkapi dengan akal. Dari permasalahan – permasalahan yang sering dihadapinya akan melahirkan satu padanganan tentang bagaimana cara atau solusi untuk menghadapi permasalahan – permasalahan itu. Baik permasalahan yang dihadapi tentang suatu keinginan, ambisi serta cita – cita hingga konsep kehidupan yang dilaliuinya.

Pola pikir itu sendiri dapat timbul dengan sendirinya ketika manusia itu terbentur oleh suatu permasalahan hingga akhirnya ia akan terbentuk karakternya oleh permasalahannya itu sendiri. Karena ketika kita mulai berpikir maka kita sendiri telah dihadapi oleh suatu masalah yang mungkin permasalahannya terlalu abstrak hingga sulit untuk diungkapkan dengan kata.
            Permasalahan di kehidupan ini sangat beragam, dengan itu kita sering berusaha untuk menyelesaikannya namun terkadang kita sangat sulit untuk beradaptasi dengan masalah tersebut. Sehingga terburu-buru untuk menyelesaikannya, itu sangat tidak baik . sebaiknya kita harus tahu kenapa masalah itu dapat terjadi. Dengan itu kita dapat mempelajari masalah tersebut, dan mulai berfikir bagaimana jalan keluar dari masalah tersebut.
            Kehidupan dan jalan hidup seseorang kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, sehingga kita harus menyadari hidup ini penuh dengan suka dan duka. Jika kita sedang dilanda masalah, sebaiknya berusaha berfikir dengan kepala dingin dan bermusyawarah dengan 1 orang yang sangat dipercaya. Dan kita harus tahu apa yang kita inginkan tidak selamanya itu yang akan kita dapat, sehingga semuanya benar-benar kita teliti lagi jika ingin mengambil keputusan.
            Dan sebaiknya kita mengubah pola fikir kita, untuk berfikir maju kedepan. Apa yang kita butuhkan sebaiknya kita fikirkan terlebih dulu, agar tidak merasa menyesal kemudian. Di bawah ini ada cara mengubah pola fikir menjadi lebih baik lagi.
            Yang di maksud merubah pola pikir adalah merubah cara pandang. Sering sekali masyarakat memandang bahwa mitos itu benar,tetapi dalam konteks kenyataan yang sebenarnya,mitos itu tidak benar.
Segala sesuatu yang kita lakukan berawal dari cara kita melihat masalah. Oleh karena itu, bila kita ingin merubah kehidupan kita lebih baik, maka kita perlu melakukan revolusi cara berfikir atau perubahan cara berfikir ke tingkat yang lebih tinggi. Stephen Covey pernah mengatakan “jika ingin melakukan perubahan kecil dalam hidup kita, maka garaplah perilaku anda. Tapi bila kita menginginkan perubahan-perubahan yang besar dan mendasar, maka garaplah paradigma anda”. Pernyatan Covey tadi adalah benar karena perubahan tidak selalu di mulai dari kita melihat sesuatu, tapi juga dapat di lihat dari perilaku kita.
Apapun kelainan yang dipunyai oleh seseorang, pada dasarnya mereka adalah sama seperti kebanyakan orang. Seperti kebanyakan orang mereka dapat pula mengembangkan pola pikir yang dapat bermanfaat ataupun merugikan diri mereka sendiri. Untuk dapat membaca pola pikir seseorang, kita tidak harus selalu memerlukan bahasa verbal. Ada yang namanya bahasa perilaku. Tanpa disadari lingkungan sekitar kita dapat membentuk pola pikir negatif yang dapat merusak diri sendiri.
Seseorang dapat menjadi marah atau depresi karena berbagai macam faktor yang mengganggunya. Seperti faktor sosial, keadaan emosi, cara berkomunikasi, perilaku, melakukan diet dan minum suplemen atau obat-obatan.

Pola berpikir seseorang biasanya mengikuti cara pola berpikir kebanyakan orang yaitu pola pikir mengejar perhargaan/pangkat atau membela diri atau membuat alasan-alasan mengucilkan diri, dan lain-lain.
Hal ini penulis kemukakan dengan harapan dapat merubah total pola pikir seseorang. Untuk ini diperlukan banyak bantuan hypotherapy. Seperti-nya cara “konsultasi” tidak akan banyak membantu merubah pola pikir seseorang yang cenderung menyukai atau kecanduan untuk memanifestasikan pola pikir lama mereka. Dan jika ini tidak memungkinkan maka diperlukan cara untuk mengatur respon lingkungan sekitar dengan cara meng-konfrontasikan-nya sehingga dapat merubah pola pikir yang negatif secara tidak langsung. Tentu bagi beberapa orang, mereka dapat melakukannya dengan cara diet dan mengkonsumsi obat-obatan tapi dengan syarat harus merubah total lingkungan sekitar sehingga dapat memancing timbulnya perubahan pola pikir dan juga penting orang tersebut harus punya niat yang kuat untuk merubah pola pikir lama mereka.
Kita melihat banyak orang terpengaruh pada berbagai macam pola pikir. Terkadang ada pula orang yang selalu mencontoh pola pikir orang lain, karena tidak percaya dengan pola pikir dirinya sendiri. Pola pikir dapat pula mempengaruhi orang yang “non-verbal”. Pola pikir adalah kecenderungan manusiawi yang dinamis, ia dapat mempengaruhi siapa saja, ia dapat membantu kita, dapat pula merugikan kita.

Ada beberapa macam pola pikir yang di miliki orang-orang kebanyakan, misalnya;
·         Ada orang dengan pola pikir perfeksionis. Kita menilai diri kita begitu tajam sehingga sekilas kita tidak berani mencoba sesuatu yang tidak kita kuasai dengan sangat sempurna. Sehingga membuat kita pesimis dalam menghadapi suatu permasalahan. Hingga akhirnya kita mendapatkan kegagalan dalam menghadapi masalah itu, karena kurangnya kepercayaan yanhg ada dalam diri kita.
·         Pola pikir obsesif, mengingat terus menerus sesuatu yang menakutkan kita sehingga kita menteror diri sendiri sampai rasa takut itu menjadi jauh lebih besar dari diri kita sendiri dan akhirnya kita berhenti sambil meyakini bahwa semuanya adalah malapetaka.
·         Orang dengan pola pikir pesimis. Kita meyakini bahwa kita telah dikutuk. Bagaimanapun kerasnya kita berusaha tapi yang datang selalu hal hal buruk. Kitapun tidak mampu melihat atau peduli akan keberhasilan kita karena kita memilih untuk hanya melihat pada kegagalan kita. Bukanya menyadari bahwa tidak akan selamanya selalu mendapatkan hal buruk. Justru dari kejadian itulah dapat di ambil pengalaman yang bisa mengantarkanya pada keberhasilan di masa depan.
·         Ada orang dengan pola pikir bergantung pada orang lain. Kita sangat ingin untuk bebas tapi dilain pihak kita merasa bahwa hanya orang lain yang dapat menyelamatkan kita. Kita berpikir bahwa mereka mencintai kita karena mereka telah menyelamatkan kita. Kita merasa takut kehilangan hubungan baik yang telah lama dibina. Kita mendambakan kebebasan tapi kita sangat merasa tidak aman jika tidak bergantung pada mereka; takut mereka akan menelantarkan kita.

·         Ada orang dengan pola pikir “saling membutuhkan”. Kita memfokuskan diri untuk mencintai orang lain dan membuat orang yang dicintai menjadi bergantung pada kita dengan mencurahkan segala perhatian dan perasaan cinta kita kepadanya. Yang dicintai merasa orang lain tidak dapat mencintai-nya kecuali kita, Pada akhirnya orang yang kita cintai merasa tidak berdaya.
·         Orang dengan pola pikir membenci diri sendiri atau suka melukai diri sendiri. Kita membuat diri kita sendiri menjadi seorang pesimis lalu melakukan hal yang sama pada orang lain. Tetap bertahan untuk tidak merubah diri bahkan mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-nakuti bahwa akan ada sesuatu yang berbahaya apabila kita keluar dari pola pikir yang lama.
·         Ada orang dengan pola pikir birokrat/dogmatik, memaksakan kehendaknya untuk mengikuti aturan dan merasa kita yang paling tahu segalanya
·         Tapi kita juga dapat mempunyai pola pikir yang baik dan konstruktif.
·         Kita dapat memiliki pola pikir yang optimistis. Kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Semua dapat dilakukan secara bertahap, biar lambat asal selamat maka kita akan berhasil melakukan sesuatu yang teramat sulit. Kita juga dapat memilih pola pikir seorang yang realistis. Dapat mengalahkan rasa takut dan hal-hal negatif dan melihat sesuatu tanpa menggunakan emosi lalu membuat rencana secara bertahap dengan penuh rasa percaya diri.
·         Kita juga dapat mempunyai pola pikir Taoisme. Bahwasanya hitam tidak selalu jelek dan putih tidak selalu baik. Sesuatu yang jelek dapat sangat bermanfaat jika ada pada situasi yang tepat. Bahwa sesuatu yang kelihatan-nya baik mungkin dapat mencelakakan kita. Selalu berada dijalur tengah, berjalan dengan sendirinya tanpa diatur, tanpa emosi, menerima apa adanya tanpa penyesalan Ini merupakan cara terbaik untuk meraih kebahagiaan. Yang perlu kita pikirkan atau kuatirkan adalah saat sekarang ini, menit ini, detik ini, bukan kemarin ataupun esok hari. Semua langkah kita dapat dilakukan dengan benar jika kita tidak merasa putus asa dan tidak terlalu memikirkan hal-hal menakutkan yang belum terjadi atau memikirkan bahwa kita akan gagal. Jika kita dapat memfokuskan diri kita pada saat sekarang maka kita akan dapat jauh lebih sukses.
·         Kita juga dapat mempunyai pola pikir seorang yang mandiri. Tidak terlalu memikirkan perasaan orang lain sehingga orang lain dapat merasa bebas. Kita semua dapat menggali kemampuan diri secara bertahap sesuai kemampuan masing-masing tanpa harus mempunyai perasaan bersalah, rasa malu ataupun rasa terbebani.
Ada beberapa cara yang dapat merubah pola pikir kita. Yaitu;
1.      Jangan takut bila bertemu dengan arus pikiran lain yang pikiran itu berseberangan dengan pikiran kita. Meskipun arus pikiran tersebut berbahaya bagi kita. Tidak perlu takut bahkan kita harus melawanya.
2.      Selalu berusaha untuk tidak menolak informasi yang bertentangan dengan keyakinan kita. Bila selama ini hanya menerima informasi yang sesuai dengan jalan pikiran kita, maka terimalah informasi baru sekalipun berbeda dengan persepsi anda. Pelajari informasi-informasi tersebut. Karena akan semakin membuat anda mengerti dengan jalan pikiran baru yang ber beda denagn pikiran anda.
3.      Sering-seringlah membaca buku-buku yang menurut kita penting, yang bisa meningkatkan kerja dari otak kita. Yang bisa membuat kita untuk meluangkan waktu untuk berfikir sejenak merenungkan hal-hal baru yang kita temukan dalam buku yang kita baca.
4.      Bergaulah dengan orang-orang yang pikiranya berseberangan dengan kita. Perhatikanlah jalan hidupnya. Bagaimana ia memprogram dirinya. Apa yang mereka yakini dan bagaimana mereka bertindak. Biasanya, pikiran dan tindakan mereka sesuai dengan apa yang mereka yakini.
5.      Peganglah prinsip bahwa pola pikir tidak mudah berubah. Kita bisa membaca buku apa saja, mendapatkan inspirasi atau menerima inspirasi terbaik sekalipun atau bergaul dengan orang yang sholeh dengan keyakinan yang berbeda dengan kita. Tapi itu belum tentu akan merubah pola pikir kita. Perubahan pola pikir ke poko-pokok yang lebih baik merupakan karya dari tuhan. Sekalipun anda di kelilingi dengan berbagai informasi yang telah merubah hidup orang lain atau bersahabat dengan orang-orang yang bijak. Sekalipun pola pikir kita belum tentu berubah. Perubahan pola pikir tidak selalu terjadi seketika. Karena membutuhkan tahap-tahap yang tidak singkat.
6.      Bersiaplah bila pola pikir kita berubah, bila kita menerima informasi yang telah merubah pola pikir orang lain, pola pikir kita juga mungkin akan berubah. Bila pola pikir kita berubah mungkin akan di benci orang lain, orang yang paling dekat dengan kita bisa jadi menjadi orang yang pertama membenci kita. Perubahan pola pikir adalah merubah kehidupan. Dan itulah resiko orang yang hidupnya berubah.
7.      Bila sudah memegang teguh pola pikir yang kuat, pola pikir itu harus bisa menjadikan anda lebih bijaksana dari sebelumnya. Karena akan sia-sia saja bila kita merubah pola pikir kita tetapi tidak membuat kita lebih baik, lebih bijaksana dari sebalumnya.
8.      Teruslah belajar, karena belum tentu setelah pola pikir kita berubah maka tidak ada lagi pkiran yang lebih baik. Teruslah belajar untuk meningkatkan pola pikir kita, karena permasalahan tak akan pernah sama, permasalahan akan terus berkembang. Dan kita harus terus pula meningkatkan pola pikir kita.
9.      Berbagilah dengan orang lain, pola pikir yang hebat tidak layak di sembunyikan. Tunjukkan kepada orang lain dengan berbagai cara terutama dengan saling tolong menolong dalam keadaan bagaimanapun.


Terkadang pola fikir seseorang mudah terpengaruh dengan lingkungan. Berikut ini ada beberapa cara mengubah pola fikir negatif menjadi positif.
·         Melihat masalah sebagai tantangan. Baginya, masalah bukanlah musibah, namun tantangan yang akan memunculkan potensi dirinya. Ia tidak berkeluh-kesah tentang masalah itu, namun ia segera bertindak menyelesaikan masalah tersebut.

·         Menikmati hidupnya. Pemikiran positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati, meskipun bukan berarti ia nggak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik.

·         Pikiranya terbuka untuk menerima saran dan ide. Karena dengan itu, boleh jadi ada hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu menjadi lebih baik.

·         Mengenyahkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu terlintasdi benak. Memelihara pikiran negatif lam seakan-akan menyimpan bom waktu di kamar sendiri. Kelihatan no problem, eh tahu-tahu bikin masalah buesaaarrr.

·         Mensyukuri apa yang dimilikinya, dan bukannya berkeluh kesah tentang apa yang tidak dipunyainya.

·         Tidak bikin alasan, tapi langsung tindakan. Ia bukan penganut aliran NATO alias No Action Talk Only atau nggak bertindak ngomong doang.

·         Menggunkana bahsa positif, alias kalimat-kalimat yang bernada optimisme, seperti “Masalah itu pasti akan terselesaikan”dan “ia memang berbakat”.

·         Menggunakan bahasa tubuh yang positif, di antaranya adalah senyum, berjalan dengan langkah tegap, dan gerakan tangan yang ekspresif, anggukan. Mereka juga berbicara dengan intonasi yang bersahabat, antusias, dan hangat.









                        Pola fikir berikut ini harus kita hindarkan:
 1. Menyalahkan Diri Sendiri
Pola pikir pertama ini selalu menyalahkan diri sendiri, entah itu menyalahkan latar pendidikan kita yamg rendah ataupun karena kita tidak memiliki keahlian apa-apa dan kesalahan-kesalahan yang lainnya yang di tujukan kepada diri kita sendiri semisal saya tidak akan bisa berhasil karena memang saya sekolahnya cuman tamatan SMA dan sayapun tidak memiliki keahlian apa-apa dan rasanya mustahil kalau saya bisa berhasil. Pola pikir tersebut salah besar, karena banyak orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang rendah bisa berhasil. Asalkan ada kemauan dan kerja keras serta keinginan untuk belajar, semuanya pasti bisa.
2. Menyalahkan Keturunan
Pola pikir yang kedua ini selalu menyalahkan keturunan kita. semisal karena kita terlahir dari keluarga yang miskin maka sudah pasti kita pun akan terbawa miskin juga. nah pola pikir ini lah yang harus segera di rubah, karena faktor keturunan bukan menjadi halangan untuk bisa berhasil.Justru jadikanlah garis keturunan miskin ini menjadi motivasi agar kita bisa hidup lebih baik sehingga bisa membahagiakan Orang Tua kita. Kasian dong. masa Orang Tua kita di salahkan karena kita terlahir dari keluarga miskin. Kurang ajar namanya.
3. Menghakimi Orang lain
Pola pikir yang ketiga ini selalu menghakimi orang lain karena orang tersebut memiliki kelebihan di banding kita dari faktor pendidikan, keahlian atau keturunan, semisal kita selalu memiliki pemikiran bahwa pantas saja orang tersebut bisa berhasil karena memang dia sekolahnya tinggi mempunyai banyak ke ahlian dan terlahir dari keluarga kaya. Pola pikir ini pun harus segera kita rubah, jangan sampai kita langsung menghakimi orang lain. Tanpa kita sadari bahwa masih ada orang yang pendidikannya rendah, keahliannya tidak seberapa dan keturunannya pun dari keluarga biasa-biasa saja tetapi bisa berhasil juga.

Dengan cerminan di atas kesimpulannya adalah jika kita masih memiliki pemikiran seperti di atas mulailah untuk merubahnya ke fikiran yang positif. Sehingga tidak akan menghambat cara sosialisasi anda, jika tidak diatasi sekarang ini akan sangat berat nantinya. Jangan minder atau malu dengan teman disekitar kita, cobalah bersosialisasi dengan mereka jangan takut dengan apa yang terjadi nantinya. Jangan karena kita sederhana berarti kita harus malu . yang penting adalah ilmu yang kita tuntut sekarang.
Dan ada masalah yang tak mampu diselesaikan sendiri, jangan malu untuk berdiskusi dengan orang yang kamu percaya seperti orang tua. Dengan nasihat mereka kemungkinan kamu dapat menyelesaikan masalah yang kamu alami. Dengan begitu kita akan mengubah pola fikir yang kita punya, agar kita bisa berfikir untuk kedepannya lebih baik. Dan tidak terburu-buru untuk mengambil keputusan, karena kita akan menyesal setelahnya. Dan dalam menjalani hidup harus berusaha berfikir positif selalu, agar kita tak terpengaruh akan hal-hal negatif yang akan memungkinkan kita untuk bertindak semaunya dan tak memikirkan perasaan orang lain yang belum tentu salah. Hindarilah hal-hal yang akan membuatmu menjadi berfikir negatif.


Universitas Gunadarma

Populer Post