Tugas 2 -  PPSI
4KA02 - Dwi Handayani


COCOMO merupakan singkatan dari Constructive Cost Model yaitu algortima model estimasi biaya perangkat lunak yang dikembangkan dan diterbitkan oleh Barry Boehm. COCOMO merupakan model empiris yang komprehensif untuk estimasi perangkat lunak.COCOMO terdiri dari tiga bentuk hirarki semakin rinci dan akurat. Tingkat pertama, Basic COCOMO adalah baik untuk cepat, order awal, kasar estimasi besarnya biaya perangkat lunak, namun akurasinya terbatas karena kurangnya faktor untuk memperhitungkan perbedaan atribut proyek (Cost Drivers). Intermediate COCOMO mengambil Driver Biaya ini diperhitungkan dan Rincian tambahan COCOMO account untuk pengaruh fase proyek individu.
Ada 3 jenis COCOMO sebagai berikut:
A.    Model Dasar COCOMO
Model Dasar COCOMO adalah, model tunggal bernilai statis yang menghitung usaha pengembangan perangkat lunak (dan biaya) sebagai fungsi dari ukuran program yang dinyatakan dalam estimasi baris kode (LOC).
Dengan menggunakan estimasi parameter persamaan (dibedakan menurut tipe sistem yang berbeda) upaya pengembangan dan pembangunan durasi dihitung berdasarkan perkiraan DSI. Dengan rincian untuk fase ini diwujudkan dalam persentase. Dalam hubungan ini dibedakan menurut tipe sistem (organik-batch, sebagian bersambung-on-line, embedded-real-time) dan ukuran proyek (kecil, menengah, sedang, besar, sangat besar).

Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas:
1. Proyek organik (organic mode) Adalah proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel.
2. Proyek sedang (semi-detached mode)Merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda
3. Proyek terintegrasi (embedded mode)Proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat

B.     Model Menengah COCOMO
Menghitung usaha pengembangan perangkat lunak sebagai fungsi dari ukuran program dan serangkaian "pengendali biaya" yang mencakup penilaian subjektif dari produk, perangkat keras, personil dan atribut proyek.
Pengembangan model COCOMO adalah dengan menambahkan atribut yang dapat menentukan jumlah biaya dan tenaga dalam pengembangan perangkat lunak, yang dijabarkan dalam kategori dan subkatagori sebagai berikut:
1.      Atribut produk (product attributes)
-          Reliabilitas perangkat lunak yang diperlukan (RELY)
-          Ukuran basis data aplikasi (DATA)
-          Kompleksitas produk (CPLX)
2.      Atribut perangkat keras (computer attributes)
-          Waktu eksekusi program ketika dijalankan (TIME)
-          Memori yang dipakai (STOR)
-          Kecepatan mesin virtual (VIRT)
-          Waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah (TURN)
3.      Atribut sumber daya manusia (personnel attributes)
-          Kemampuan analisis (ACAP)
-          Kemampuan ahli perangkat lunak (PCAP)
-          Pengalaman membuat aplikasi (AEXP)
-          Pengalaman penggunaan mesin virtual (VEXP)
-          Pengalaman dalam menggunakan bahasa pemrograman(LEXP)
4.       Atribut proyek (project attributes)
-          Penggunaan sistem pemrograman modern(MODP)
-          Penggunaan perangkat lunak (TOOL)
-          Jadwal pengembangan yang diperlukan (SCED)

C.     Model Lanjutan COCOMO
Menggabungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian terhadap pengaruh pengendali biaya pada setiap langkah (analisis, desain, dll) dari proses rekayasa perangkat lunak.
Sama seperti COCOMO Intermediate (COCOMO81), masing-masing sub katagori bisa digunakan untuk aplikasi tertentu pada kondisi very low, low, manual, nominal, high maupun very high. Masing-masing kondisi memiliki nilai bobot tertentu. Nilai yang lebih besar dari 1 menunjukkan usaha pengembangan yang meningkat, sedangkan nilai di bawah 1 menyebabkan usaha yang menurun. Kondisi Laju nominal (1) berarti bobot pengali tidak berpengaruh pada estimasi.
Maksud dari bobot yang digunakan dalam COCOMO II, harus dimasukkan dan direfisikan di kemudian hari sebagai detail dari proyek aktual yang ditambahkan dalam database. Dalam hal ini adalah rincian untuk fase tidak diwujudkan dalam persentase, tetapi dengan cara faktor-faktor pengaruh dialokasikan untuk fase.
Pada saat yang sama, maka dibedakan menurut tiga tingkatan hirarki produk (modul, subsistem, sistem), produk yang berhubungan dengan faktor-faktor pengaruh sekarang dipertimbangkan dalam persamaan estimasi yang sesuai. Selain itu detail cocomo dapat menghubungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian terhadap pengaruh pengendali biaya pada setiap langkah (analisis, perancangan, dll) dari proses rekayasa PL


Daftar Pustaka





Tugas Vclass 1 PPSI
4KA02 – Dwi Handayani


Kenapa Anda dianjurkan menggunakan software open source dalam membuat aplikasi?
Karena software open source sangat mudah dijumpai di internet. Kemudian terdapat contoh-contoh pemakaian kodingannya. Sehingga kita dapat menggunakan dengan mudah. Aplikasi open source sendiri kita mendownload secara gratis tidak berbayar.   
Open source software adalah istilah yang digunakan untuk software yang membuka/membebaskan source codenya untuk dilihat oleh orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada software tersebut. Dan yang menarik dan salah satu keunggulannya adalah bahwa Open source software dapat diperoleh dan digunakan secara gratis tanpa perlu membayar lisensi.
Kelebihan Open Source Software :
  • Lisensi gratis, meskipun ada yang berbayar biasanya tidak semahal Proprietary Software
  • Jumlah user tak terbatas
  • Aplikasi dapat digandakan
  • Kode sumber program terbuka, isinya dapat dilihat, dipelajari, dimodifikasi
  • dukungan ditangani oleh perusahaan atau komunitas
Kelemahan Open Source Software :
  • Kompabilitas hardware tidak terjamin (terutama pada sistem operasi)
  • Interface terkadang tidak user friendly
  • Masih terus dalam pengembangan dan penyempurnaan

Daftar Pustaka



Universitas Gunadarma

Populer Post