Artikel bertema bahasa
Bahasa Indonesia adalah bahasa
resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia Hingga saat ini,
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata
baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa
asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh
lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi
kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu
dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.Fonologi dan tata
bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah.
APA
BAHASA ITU?
Menurut para ahli pengertian bahasa sebagai berikut :
-
Bill Adams : Bahasa adalah sebuah sistem
pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif
-
Wittgenstein : Bahasa merupakan bentuk pemikiran
yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan
struktur yang logis
-
Ferdinand De Saussure : Bahasa adalah ciri pembeda
yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya
sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain
-
Plato : Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan
pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan
rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara
lewat mulut
-
Bloch & Trager : Bahasa adalah sebuah sistem
simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial
bekerja sama.
-
Carrol : Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural
mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan,
atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok
manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda,
peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia
-
Sudaryono : Bahasa adalah sarana komunikasi yang
efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai
sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.
-
Saussure : Bahasa adalah objek dari semiologi
-
Mc. Carthy : Bahasa adalah praktik yang paling
tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir
-
William A. Haviland : Bahasa adalah suatu sistem
bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat
ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu.
Fungsi Bahasa
-
Bahasa sebagai sarana komunikasi. Bahasa Indonesia
berfungsi sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat. Fungsi tersebut
digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka
ragam, misalnya komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis, komunikasi kerja, dan
komunikasi sosial, dan komunikasi budaya.
-
Bahasa
sebagai sarana integrasi dan adaptasi. Dengan bahasa orang dapat menyatakan
hidup bersama dalam suatu ikatan. Misalnya : integritas kerja dalam sebuah
institusi, integritas karyawan dalam sebuah departemen, integritas keluarga,
integritas kerja sama dalam bidang bisnis, integritas berbangsa dan bernegara.
-
Bahasa
sebagai sarana kontrol social. Bahasa sebagai kontrol sosial berfungsi untuk
mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat dalam komunikasi dapat saling
memahami. Masing – masing mengamati ucapan, perilaku, dan simbol – simbol lain
yang menunjukan arah komunikasi. Bahasa kontrol ini dapat diwujudkan dalam bentuk
aturan, anggaran dasar, undang – undang dan lain – lain.
-
Bahasa sebagai sarana memahami diri. Dalam
membangun karakter seseorang harus dapat memahami dan mengidentifikasi kondisi
dirinya terlebih dahulu. Ia harus dapat menyebutkan potensi dirinya, kelemahan
dirinya, kekuatan dirinya, bakat, kecerdasan, kemampuan intelektualnya,
kemauannya, tempramennya, dan sebagainya. Pemahaman ini mencakup kemampuan
fisik, emosi, inteligensi, kecerdasan, psikis, karakternya, psikososial, dan
lain – lain. Dari pemahaman yang cermat atas dirinya, seseorang akan mampu
membangun karakternya dan mengorbitkan-nya ke arah pengembangan potensi dan
kemampuannya menciptakan suatu kreativitas baru.
-
Bahasa sebagai sarana ekspresi diri. Bahasa
sebagai ekspresi diri dapat dilakukan dari tingkat yang paling sederhana sampai
yang paling kompleks atau tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Ekspresi
sederhana, misalnya, untuk menyatakan cinta (saya akan senatiasa setia, bangga
dan prihatin kepadamu), lapar (sudah saatnya kita makan siang).
-
Bahasa sebagai sarana memahami orang lain. Untuk
menjamin efektifitas komunikasi, seseorang perlu memahami orang lain, seperti
dalam memahami dirinya. Dengan pemahaman terhadap seseorang, pemakaian bahasa
dapat mengenali berbagai hal mencakup kondisi pribadinya: potensi biologis,
intelektual, emosional, kecerdasan, karakter, paradigma, yang melandasi
pemikirannya, tipologi dasar tempramennya (sanguines, melankolis, kholeris,
flagmatis), bakatnya, kemampuan kreativitasnya, kemempuan inovasinya, motifasi
pengembangan dirinya, dan lain – lain.
-
Bahasa sebagai sarana mengamati lingkungan sekitar.
Bahasa sebagai alat untuk mengamati masalah tersebut harus diupayakan kepastian
konsep, kepastian makna, dan kepastian proses berfikir sehingga dapat
mengekspresikan hasil pengamatan tersebut secara pasti. Misalnya apa yang
melatar belakangi pengamatan, bagaimana pemecahan masalahnya, mengidentifikasi
objek yang diamati, menjelaskan bagaimana cara (metode) mengamati, apa tujuan
mengamati, bagaimana hasil pengamatan,. dan apa kesimpulan.
-
Bahasa
sebagai sarana berfikir logis. Kemampuan berfikir logis memungkinkan seseorang
dapat berfikir logis induktif, deduktif, sebab – akibat, atau kronologis
sehingga dapat menyusun konsep atau pemikiran secara jelas, utuh dan konseptual.
Melalui proses berfikir logis, seseorang dapat menentukan tindakan tepat yang
harus dilakukan. Proses berfikir logis merupakn hal yang abstrak. Untuk itu,
diperlukan bahasa yang efektif, sistematis, dengan ketepatan makna sehingga
mampu melambangkan konsep yang abstrak tersebut menjadi konkret.
-
Bahasa membangun kecerdasan. Kecerdasan berbahasa
terkait dengan kemampuan menggunakan sistem dan fungsi bahasa dalam mengolah
kata, kalimat, paragraf, wacana argumentasi, narasi, persuasi, deskripsi,
analisis atau pemaparan, dan kemampuan mengunakan ragam bahasa secara tepat
sehingga menghasilkan kreativitas yang baru dalam berbagai bentuk dan fungsi
kebahasaan.
-
Bahasa mengembangkan kecerdasan ganda. Selain
kecerdasan berbahasa, seseorang dimungkinkan memiliki beberapa kecerdasan
sekaligus. Kecerdasan kecerdasan tersebut dapat berkembang secara bersamaan.
Selain memiliki kecerdasan berbahasa, orang yang tekun dan mendalami bidang
studinya secara serius dimungkinkan memiliki kecerdasan yang produktif.
Misalnya, seorang ahli program yang mendalami bahasa, ia dapat membuat kamus
elektronik, atau membuat mesin penerjemah yang lebih akurat dibandingkan yang
sudah ada.
-
Bahasa membangun karakter. Kecerdasan berbahasa
memungkinkan seseorang dapat mengembangkan karakternya lebih baik. Dengan
kecerdasan bahasanya, seseorang dapat mengidentifikasi kemampuan diri dan
potensi diri. Dalam bentuk sederhana misalnya : rasa lapar, rasa cinta. Pada
tingkat yang lebih kompleks , misalnya : membuat proposal yang menyatakan
dirinya akan menbuat suatu proyek, kemampuan untuk menulis suatu laporan.
-
Bahasa Mengembangkan profesi. Proses pengembangan
profesi diawali dengan pembelajaran dilanjutkan dengan pengembangan diri
(kecerdasan) yang tidak diperoleh selama proses pembelajaran, tetapi bertumpu
pada pengalaman barunya. Proses berlanjut menuju pendakian puncak karier /
profesi. Puncak pendakian karier tidak akan tercapai tanpa komunikasi atau
interaksi dengan mitra, pesaing dan sumber pegangan ilmunya. Untuk itu semua
kaum profesional memerlukan ketajaman, kecermatan, dan keefektifan dalam
berbahasa sehingga mempu menciptakan kreatifitas baru dalam profesinya.
-
Bahasa sarana menciptakan kreatifitas baru. Bahasa
sebagai sarana berekspresi dan komunikasi berkembang menjadi suatu pemikiran
yang logis dimungkinkan untuk mengembangkan segala potensinya. Perkembangan itu
sejalan dengan potensi akademik yang dikembangkannya. Melalui pendidikan yang
kemudian berkembang menjadi suatu bakat intelektual. Bakat alam dan bakat
intelektual ini dapat berkembang spontan menghasilkan suatu kretifitas yang
baru.
Referensi :
Artikel bertema bahasa
Bahasa Indonesia adalah bahasa
resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia Hingga saat ini,
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata
baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa
asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh
lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi
kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu
dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.Fonologi dan tata
bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah.
APA
BAHASA ITU?
Menurut para ahli pengertian bahasa sebagai berikut :
-
Bill Adams : Bahasa adalah sebuah sistem
pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif
-
Wittgenstein : Bahasa merupakan bentuk pemikiran
yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan
struktur yang logis
-
Ferdinand De Saussure : Bahasa adalah ciri pembeda
yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya
sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain
-
Plato : Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan
pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan
rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara
lewat mulut
-
Bloch & Trager : Bahasa adalah sebuah sistem
simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial
bekerja sama.
-
Carrol : Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural
mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan,
atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok
manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda,
peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia
-
Sudaryono : Bahasa adalah sarana komunikasi yang
efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai
sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.
-
Saussure : Bahasa adalah objek dari semiologi
-
Mc. Carthy : Bahasa adalah praktik yang paling
tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir
-
William A. Haviland : Bahasa adalah suatu sistem
bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat
ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu.
Fungsi Bahasa
-
Bahasa sebagai sarana komunikasi. Bahasa Indonesia
berfungsi sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat. Fungsi tersebut
digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka
ragam, misalnya komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis, komunikasi kerja, dan
komunikasi sosial, dan komunikasi budaya.
-
Bahasa
sebagai sarana integrasi dan adaptasi. Dengan bahasa orang dapat menyatakan
hidup bersama dalam suatu ikatan. Misalnya : integritas kerja dalam sebuah
institusi, integritas karyawan dalam sebuah departemen, integritas keluarga,
integritas kerja sama dalam bidang bisnis, integritas berbangsa dan bernegara.
-
Bahasa
sebagai sarana kontrol social. Bahasa sebagai kontrol sosial berfungsi untuk
mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat dalam komunikasi dapat saling
memahami. Masing – masing mengamati ucapan, perilaku, dan simbol – simbol lain
yang menunjukan arah komunikasi. Bahasa kontrol ini dapat diwujudkan dalam bentuk
aturan, anggaran dasar, undang – undang dan lain – lain.
-
Bahasa sebagai sarana memahami diri. Dalam
membangun karakter seseorang harus dapat memahami dan mengidentifikasi kondisi
dirinya terlebih dahulu. Ia harus dapat menyebutkan potensi dirinya, kelemahan
dirinya, kekuatan dirinya, bakat, kecerdasan, kemampuan intelektualnya,
kemauannya, tempramennya, dan sebagainya. Pemahaman ini mencakup kemampuan
fisik, emosi, inteligensi, kecerdasan, psikis, karakternya, psikososial, dan
lain – lain. Dari pemahaman yang cermat atas dirinya, seseorang akan mampu
membangun karakternya dan mengorbitkan-nya ke arah pengembangan potensi dan
kemampuannya menciptakan suatu kreativitas baru.
-
Bahasa sebagai sarana ekspresi diri. Bahasa
sebagai ekspresi diri dapat dilakukan dari tingkat yang paling sederhana sampai
yang paling kompleks atau tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Ekspresi
sederhana, misalnya, untuk menyatakan cinta (saya akan senatiasa setia, bangga
dan prihatin kepadamu), lapar (sudah saatnya kita makan siang).
-
Bahasa sebagai sarana memahami orang lain. Untuk
menjamin efektifitas komunikasi, seseorang perlu memahami orang lain, seperti
dalam memahami dirinya. Dengan pemahaman terhadap seseorang, pemakaian bahasa
dapat mengenali berbagai hal mencakup kondisi pribadinya: potensi biologis,
intelektual, emosional, kecerdasan, karakter, paradigma, yang melandasi
pemikirannya, tipologi dasar tempramennya (sanguines, melankolis, kholeris,
flagmatis), bakatnya, kemampuan kreativitasnya, kemempuan inovasinya, motifasi
pengembangan dirinya, dan lain – lain.
-
Bahasa sebagai sarana mengamati lingkungan sekitar.
Bahasa sebagai alat untuk mengamati masalah tersebut harus diupayakan kepastian
konsep, kepastian makna, dan kepastian proses berfikir sehingga dapat
mengekspresikan hasil pengamatan tersebut secara pasti. Misalnya apa yang
melatar belakangi pengamatan, bagaimana pemecahan masalahnya, mengidentifikasi
objek yang diamati, menjelaskan bagaimana cara (metode) mengamati, apa tujuan
mengamati, bagaimana hasil pengamatan,. dan apa kesimpulan.
-
Bahasa
sebagai sarana berfikir logis. Kemampuan berfikir logis memungkinkan seseorang
dapat berfikir logis induktif, deduktif, sebab – akibat, atau kronologis
sehingga dapat menyusun konsep atau pemikiran secara jelas, utuh dan konseptual.
Melalui proses berfikir logis, seseorang dapat menentukan tindakan tepat yang
harus dilakukan. Proses berfikir logis merupakn hal yang abstrak. Untuk itu,
diperlukan bahasa yang efektif, sistematis, dengan ketepatan makna sehingga
mampu melambangkan konsep yang abstrak tersebut menjadi konkret.
-
Bahasa membangun kecerdasan. Kecerdasan berbahasa
terkait dengan kemampuan menggunakan sistem dan fungsi bahasa dalam mengolah
kata, kalimat, paragraf, wacana argumentasi, narasi, persuasi, deskripsi,
analisis atau pemaparan, dan kemampuan mengunakan ragam bahasa secara tepat
sehingga menghasilkan kreativitas yang baru dalam berbagai bentuk dan fungsi
kebahasaan.
-
Bahasa mengembangkan kecerdasan ganda. Selain
kecerdasan berbahasa, seseorang dimungkinkan memiliki beberapa kecerdasan
sekaligus. Kecerdasan kecerdasan tersebut dapat berkembang secara bersamaan.
Selain memiliki kecerdasan berbahasa, orang yang tekun dan mendalami bidang
studinya secara serius dimungkinkan memiliki kecerdasan yang produktif.
Misalnya, seorang ahli program yang mendalami bahasa, ia dapat membuat kamus
elektronik, atau membuat mesin penerjemah yang lebih akurat dibandingkan yang
sudah ada.
-
Bahasa membangun karakter. Kecerdasan berbahasa
memungkinkan seseorang dapat mengembangkan karakternya lebih baik. Dengan
kecerdasan bahasanya, seseorang dapat mengidentifikasi kemampuan diri dan
potensi diri. Dalam bentuk sederhana misalnya : rasa lapar, rasa cinta. Pada
tingkat yang lebih kompleks , misalnya : membuat proposal yang menyatakan
dirinya akan menbuat suatu proyek, kemampuan untuk menulis suatu laporan.
-
Bahasa Mengembangkan profesi. Proses pengembangan
profesi diawali dengan pembelajaran dilanjutkan dengan pengembangan diri
(kecerdasan) yang tidak diperoleh selama proses pembelajaran, tetapi bertumpu
pada pengalaman barunya. Proses berlanjut menuju pendakian puncak karier /
profesi. Puncak pendakian karier tidak akan tercapai tanpa komunikasi atau
interaksi dengan mitra, pesaing dan sumber pegangan ilmunya. Untuk itu semua
kaum profesional memerlukan ketajaman, kecermatan, dan keefektifan dalam
berbahasa sehingga mempu menciptakan kreatifitas baru dalam profesinya.
-
Bahasa sarana menciptakan kreatifitas baru. Bahasa
sebagai sarana berekspresi dan komunikasi berkembang menjadi suatu pemikiran
yang logis dimungkinkan untuk mengembangkan segala potensinya. Perkembangan itu
sejalan dengan potensi akademik yang dikembangkannya. Melalui pendidikan yang
kemudian berkembang menjadi suatu bakat intelektual. Bakat alam dan bakat
intelektual ini dapat berkembang spontan menghasilkan suatu kretifitas yang
baru.
Referensi :